MENERAPKAN DISIPLIN POSITIF PADA ANAK
Sebagai orang tua yang bijaksana sudah semestinya harus memahami pola asuh yang tepat untuk sang buah hati. Moms and Dads harus melakukan pendekatan pengasuhan yang menyediakan kesempatan bagi anak untuk berlatih tanggung jawab dan motivasi. Maka dari itu, sebelum saya berbagi pembahasan mengenai penerapan disiplin yang positif pada anak, disini saya akan menjelaskan mengenai gaya pengasuhan pada anak terlebih dahulu. Dikembangkan dari teori pola asuh menurut Diana Baumrind yang membagi 3 gaya pengasuhan yang dapat diterapkan pada anak, yaitu strictness, authoritative, dan permisiveness. Adapun penjelasan dari ketiga gaya pengasuhan pada anak sebagai berikut:
No.
|
Bentuk
Pola Asuh |
Ciri-ciri
|
1 |
Strictness (dalam teori Baumrind
disebut dengan pola asuh authoritarian atau otoriter) |
· Anak tidak
dilibatkan sama sekali dalam suatu keputusan · Memperlakukan
anak dengan tegas atau pengontrolan tingkah laku anak sangat ketat. · Sering menghukung
anak yang dianggap tidak sesuai dengan keinginan orang tua. · Kurang memiliki
kasih sayang. · Kurang simpatik.
· Mudah menyalahkan
segala aktifitas anak terutama ketika anak ingin berlaku kreatif. · Memaksakan
anak-anaknya untuk patuh terhadap aturan-aturan yang sudah ditetapkan orang
tua. · Berusaha membentuk
tingkah laku, sikap, serta cenderung mengekang keinginan anak. · Tidak mendorong
anak untuk mandiri. · Jarang
memberikan pujian ketika anak sudah mendapatkan prestasi atau melakukan
sesuatu yang baik. · Hak anak sangat
dibatasi tetapi dituntut untuk mempunyai tanggung jawab sebagaimana halnya
orang dewasa. · Mengharuskan
anak untuk tunduk dan patuh terhadap orang tua yang memaksakan kehendaknya. · Sering menghukum anak dengan hukuman fisik, serta terlalu banyak mengatur kehidupan anak sehingga anak tidak dibiarkan untuk mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. |
2 |
Authoritative |
· Sebisa mungkin
melibatkan anak. Jika tidak bisa, hadirkan kebaikan, hormat, dan martabat. · Hak dan
kewajiban antara anak dan orang tua diberikan secara seimbang. · Saling
melengkapi satu sama lain, orang tua yang menerima dan melibatkan anak dalam
mengambil keputusan yang terkait dengan pengambilan keputusan keluarga. · Memiliki tingkat
pengadilan yang tinggi dan mengharuskan anak-anaknya bertindak pada tingkat
intelektual dan sosial sesuai usia dan kemampuan mereka, tetapi mereka tetap
memberi kehangatan, dan komunikasi dua arah. · Memeberikan
penjelasan dan alasan atas hukuman yang diberikan orang tua kepada anak. · Selalu mendukung
apa yang dilakukan oleh anak tanpa membatasi segala potensi yang dimilikinya
setas kreativitasnya, namun tetap membimbing dan mengarahkan anak. · Dalam bertindak/
bersikap kepada anak selalu memberikan alasan kepada anak. · Mendorong untuk
saling membantu dan bertindak secara objektif. · Orang tua
cenderung tegas, tetapi kreatif dan percaya diri, mandiri, bahagia, serta
memiliki tanggung jawab sosial. · Orang tua memiliki
sikap bebas namun masih dalam batas-batas normatif. |
3 |
Permisiveness |
· Tidak ada
keputusan sama sekali dari orang tua dan anak. · Orang tua
memberikan kebebasan kepada anak seluas mungkin. · Anak tidak
dituntut untuk belajar bertanggung jawab. · Anak diberi hak
yang sama dengan orang dewasa, dan diberi kebebasan yang seluas-luasnya untuk
mengatur diri sendiri. · Orang tua tidak
banyak mengatur dan mengontrol, sehingga anak tidak diberi kesempatan untuk
mengatur diri sendiri dan kewenangan untuk mengatur dirirnya sendiri. · Orang tua kurang
peduli pada anak. |
Nah, moms and dads dari penjelasan mengenai gaya pengasuhan pada anak di atas, moms and dads termasuk menerapkan pola asuh yang mana nih? Strictness? atau Authoritative? atau Permisiveness? Dari ketiganya tentunya akan ada dampak posititf dan negatifnya ya moms and dads. Jadi, sebagai orang tua juga harus cerdas dalam menerapkan gaya pengasuhan di berbagai kondisi yang berbeda-beda. Pahamilah karakter dan kepribadian anak agar memudahkan para orang tua dalam membentuk sikap disiplin pada anak dalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan disiplin positif? Disiplin itu sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri atau orang lain, bahkan dalam situasi sulit. Sedangkan displin positif ini berkaitan dengan sebuah pendekatan dalam menerapkan sikap disiplin pada anak tanpa otoriter atau permisif. Selain itu juga dalam disiplin positif ini juga diusahakan tidak menghina anak maupun orang tua (tidak memberikan dampak negatif pada anak maupun orang tua).
Perlu diingat ya Moms and Dads anak-anak berhak diperlakukan dengan bermartabat dan hormat. Dengan begitu maka akan menumbuhkan sikap disiplin yang positif. Pertanyaannya adalah Memperlakukan anak dengan bermartabat dan hormat itu seperti apa sih Moms and Dads? Yuk langsung disimak aja ada 5 kriteria, sebagai berikut:
- KIND & FIRM (Penuh hormat dan Mendorong anak), Cobalah untuk lebih dekat dengan anak, dan bangun kedekatan emosional yang baik pada anak. Setelah itu berikan dukungan dan motivasi terhadap tindakan positif yang dilakukan oleh anak.
- BELONGING & SIGNIFICANCE (Dengan membentuk koneksi yang erat), Ciptakan hubungan yang erat antara orang tua dengan anak. Setelah terbentuk hubungan yang erat maka sebagai orang tua akan lebih mudah dalam mengarahkan peraturan yang sudah dibuat bersama anak. Perlu diingat bahwa anak tidak akan mendengarkan orang tua kalau kita sebagai orang tua tidak mau mendengarkan anak terlebih dahulu. Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan orang tua yaitu dengarkan anak terlebih dahulu dengan cermat dan teliti apa maunya anak, setelah itu cobalah untuk validasi perasaan yang dirasakan pada anak, kemudian tanyakan curiosity questions (asking vs telling) disini orang tua akan melatih anak dalam berfikir kritis dalam mengambil sebuah keputusan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Selain itu juga, orang tua memberikan kesempatan untuk bercerita. Dan yang terakhir yaitu luangkan waktu anda untuk bisa mengobrol santai bersama dengan menerapkan program #30haringobrol.
- EFEKTIF JANGKA PANJANG (Karena hukuman bisa efektif jangka pendek tapi tidak jangka panjang), memberikan hukuman yang berat tanpa memberikan penjelasan kesalahan yang sudah dilakukan oleh anak, tidak akan membantu anak menjadi belajar dari kesalahan. Namun, kemungkinan yang akan terjadi yaitu anak akan mengulangi kesalahan tersebut karna sebelumnya tidak memahami kesalahan yang dilakukannya. Selain itu juga, hukuman yang berat pada anak bukan membuat anak menyesali dengan kesalahan yang diperbuat melainkan akan membentuk psikis yang kurang baik pada anak bahkan bisa menyebabkan memunculkan trauma pada anak.
- AJARKAN SKILL HIDUP & SOSIAL (Untuk mengembangkan karakter yang baik), Pengasuhan orang tua sangat mempengaruhi kemampuan dan pembentukan karakter anak-anak dalam melakukan aktivitas di kehidupan sehari-hari. Karakter anak akan terbentuk dari kebiasaan yang dilakukannya dan orang tua bisa mempengaruhi baik atau buruk dalam pembentukan kebiasaan pada anak. Maka dari itu mulai sejak dini orang tua sudah mengajarkan skill hidup dan sosial yang baik agar dapat membentuk kebiasaan baik pada anak.
- BERI KESEMPATAN ANAK (Mengenal kemampuan dirinya dan menggunakannya dengan konstruktif), Berikan kebebasan pada anak dalam mengeksplore kemampuan dan potensi dirinya tetapi sebagai orang tua memiliki tanggung jawab untuk tetap mengawasi apa yang dikerjakan oleh anak. Sehingga orang tua juga berhak mengarahkan dan menasihati anak agar anak tidak salah jalan dalam menentukan tujuan hidupnya.
- Time for training, berikan waktu pada anak untuk melatih dirinya agar bisa tumbuh menjadi anak yang mandiri. Dalam melatih anak untuk disiplin maka orang tua wajib bisa mengajarkan dan mencontohkan terlebih dahulu. Misalnya, sikap disiplin untuk membiasakan membereskan mainannya setelah bermain. Salah satunya yaitu dengan memberikan perkataan ajakan seperti "Yuk, kita belajar merapihkan mainan setelah kita bermain". Berikan kesempatan anak untuk terus mencoba hal yang baru. Ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan oleh moms and dads, yaitu Specific dalam mengajarkan sesuatu; Mencoba untuk mencontohkan secara jelas serta dapat dipahami anak bukan mengatakan atau memerintahkan saja; Orang tua harus menyesuaikan dengan tugas dan tahapan perkembangan pada anak sehingga moms and dads wajib mengetahui kemampuan pada anak.
- Involving children create routine, wajib sebagai orang tua melibatkan anak dalam pembuatan rutinitas atau pembuatan peraturan untuk pendisiplinan. Teknik ini akan menumbuhkan anak menjadi orang yang bertanggung jawab atas apa yang sudah menjadi komitmennya atau menjadi pilihannya. Ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan oleh mom and dads ketika melibatkan anak dalam pembuatan disiplin, yaitu cobalah fokus pada solusi dalam sebuah permasalahan yang sedang dihadapi, Hindari sistem reward and punishment, dan anak akan lebih patuh terhadap aturan yang dia turut serta menyusunnya. Dalam menegur anak maka gunakan bahasa yang tepat dengan kalimat yang mudah dipahami dan usahakan tidak menggunakan kata jangan atau tidak.
- Problem solving, sertakan anak dalam penyelesaian sebuah permasalahan. Dengan mengikut sertakan dan membiasakan anak dalam melakukan problem solving maka akan melatih anak untuk berfikir kritis. Ada poin penting yang harus diketahui oleh moms and dads dan harus dijelaskan kepada anak yaitu menjelaskan dan paham bahwa kesalahan adalah kesempatan untuk belajar; Berikan pengawasan pada anak tetapi jangan terlalu banyak melarang karena akan menyebabkan adanya rasa takut yang dapat menyebabkan anak tidak mau untuk mencoba hal baru; Pengalihan perhatian dengan memberikan opsi lain pada anak; Dalam mencari problem solving harus memuaskan kedua belah pihak.
- Following through with kindness and firmness, Menindaklanjuti dengan kebaikan dan ketegasan ini sangatlah penting dalam penerapan disiplin yang positif bagi anak dan orang tua. Kebanyakan orang tua di luar sana yang terlihat orang tua yang galak sehingga ditakuti oleh anaknya. Namun, seharusnya kita sebagai orang tua harus bisa menjadi teman dekat anak tetapi tetap dipatuhi oleh anak. Bagaimana caranya agar anak tetap patuh kepada orang tua? Salah satunya yaitu dengan tetap baik namun tegas pada setiap peraturan yang sudah disepakati bagi anak dan orang tua. Adapun poin penting yang bisa dilakukan oleh mom and dads yaitu Tegakan aturan yang sudah dibuat; Tegakkan tanpa emosi, marah, dan menyalahkan tetapi lakukanlah dengan hormat; Konsisten dalam menegakan peraturan dan selalu ingat anak akan selalu menguji keimanan kita. Jadi kunci dalam menerapkan pendisiplinan pada anak yaitu konsisten dan do'a (Berdo'a agar bisa diberikan kesabaran untuk mendidik dan menumbuhkan anak yang memiliki akhlak baik, sholeh dan sholehah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar